HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL TAHUN 2025 SEBAGAI MOMENTUM “ MEMBANGUN SINERGI ANTAR GENERASI UNTUK MASA DEPAN”

Spread the love

Warta Lestari Indonesia .Konservasi adalah upaya untuk melindunggi,melestarikan dan mengelola sumber daya alam serta lingkungan secara bijaksana,baik secara hayati maupun non hayati agar mamfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan,secara sederhana konservasi bearti menjaga kelestarian alam dan sumber daya didalamnya untuk kepentingan masa kini dan masa depan.Secara umum konservasi  melibatkan tindakan menjaga  dan melindunggi aspek alam termaksud lingkungan,hewan tumbuhan juga bangunan bersejarah dengan demikian konservasi bertujuan untuk melindunggi keaneka ragaman hayati dengan menjaga kelangsungan hidup berbagai  spesies tumbuhan dan hewan serta menjaga jangan sampai mengalami kepunahan,mempertahankan sistem penyangga kehidupan dengan menjaga fungsi ekosistem yang penting bagi kehidupan  seperti penyediaan air bersih,udara bersih dan lain-lain.

 Sekilas Sejarah Hari Konservasi Alam Nasional

Konservasi alam diwilayah Indonesia sudah ada sejak tahun 1937 saat gubenur Jendral Hindia timur meresmikan sebuah unit konservasi alam zaman pemerintahan Hindia Belanda dan lembaga konservasi alam ini dipelopori oleh Dr.Sifert Hendrik Koorders seorang botanis yang mendirikan organisasi Dutchch Indische Vereenigin tot Natuurbescerming ia mengumpulkan para pecinta alam untuk membuat publikasi terkait keindahan dan pelestarian flora dan fauna Hindia Belanda.Organisasi yang diketua Dr.Kooders jega mengusulkan penetapan 12 lokasi sebagai cagar alam yaitu danau di Banten,Pulau Krakatau,Pulau Panitan,Laut pasir Bromo,Pulau Nusa Baraung,Semananjung Purwo dan Kawah Ijen.

Untuk menjaga Konservasi alam di Indonesia melalui UU no 41 tahun 1999 tentang kehutanan Pemerintah Indonesia membagi fungsi hutan yakni fungsi konservasi,fungsi Lindung dan fungsi produksi.Hutan lindung dan hutan produksi dimamfaatkan untuk kepentingan sementara ,untuk hutan konservasi dilestarikan untuk melestarikan ekosistem flora dan fauna Indonesia,masih menurut UU kehutanan tersebut jutan konservasi terbagi beberapa jenis yakni hutan suaka alam,hutan konservasi alam dan taman buru yang diperuntukan untuk melestarikan ekosistem flora dan fauna.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan keputusan Presiden(Keppres) Nomor 22 tahun 2009 yang berisi penetapan tanggal” 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional” hal ini sebagai upaya memasyrakatkan konservasi alam secara nasional juga menjadi peringatan bahwa ekosistem Indonesia harus terus dilestarikan sampai kapapun dan 10 Agustus diperingati sebagai hari konservasi alam nasional setiap tahunnya.Wilayah konservasi alam nasional Indonesia terus berkembang dari masa kemasa menurut kementerian Lingkungan Hidup  dan kehutanan(KLHK) hingga tahun 2017 pemerintah Indonesia Telah menetapkan 521 kawasan konservasi di Indonesia dengan total wilayah 27.108.486 ha ,terdiri dari 221 cagar alam(4,08 juta ha) 75 suaka alam(,.03 juta ha) 50 taman nasional (16,34 juta ha) 23 taman hutan raya (0,35 jta ha) 115 taman wisata alam (0,75 juta ha) dan 13 taman buru (0,22 juta ha)

HKAN sebagai Momentum Jalin Sinergi Antar Generasi Untuk Masa Depan

Berkaitan dengan hari Konservasi alam nasional yang diperingati setiap tahunnya di tanggal 10 Agustus awak media “Warta Lestari Indonesia”menghubunggi  beberapa kompenen masyarakat kabupaten Lahat (07-Agustus 2025),Eddi Adwar .ST.MM kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Lahat menyampaikan bahwa hari konservasi alam nasional(HKAN) bertujuan untuk mewujudkan kesadaran dan mengajak masyarakat untuk turut aktif berpartisipasi dalam pelestarian , perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alam demi kesejahteraan bersama dan berkelanjutan baik untuk masa sekarang dan akan datang,kegiatan Konservasi di kabupaten Lahat kami maknai dengan melakukan penanaman tabubuya sebanyak 2500 batang sepanjang jalan blok E,daerah Kapling seputaran ,jalan baru kiri kanan dan lokus lainnya hal ini merupakan kesadaran yang timbul untuk mewujudkan kabupaten Lahat yang nyaman,tertata ,terjaga  indah dan sejuk.Eddi Adwar juga menambahkan bibit tabubuya merupakan bantuan balai pembibitan tanaman hutan (BPTH) Sum-sel , dengan tekad keras walaupun anggaran terbatas kami tetap aktif dan maksimal melakukan kegiatan konservasi dengan pelestarian lingkungan dengan penanaman tabubuya diarea kabupaten Lahat,ini merupakan inovasi kami untuk menghijaukan kabupaten Lahat.Kami mengirimkan inovasi ini keKemenpan dan Alhamdulilah dari 2000 peserta yang mengirimkan  inovasi ini ke kemenpan kita terpilih masuk ke 50 besar  ini semakin membuat kami untuk terus lebih maksimal lagi kedepannya,kami yakin jika ini terus berkelanjutan kedepannya akan sangat berguna buat masa depan kita semua,terakhir kak Ewang panggilan akrabnya menyampaikan harapannya berkenaan dengan hari konservasi alam nasional 10 Agustus 2025  bahwasannya cikal bakal baik buruknya lingkungan sekitar amat dipengaruhi bagaimana kita teredukasi dan menyadari betapa pentinngya melakukan pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman pohon karena dengan menanam pohon kita telah berkontribusi menyumbang oksigen,udara bersih,sebagai paru-paru kota/paru-paru daerah terkomulatif menjadi bagian yang terintergrasi menjadi paru-paru negara karenanya sinergi perlu kita jalin dari lintas generasi apapun,golongan apapun  itu , marilah kita saling mengedukasi diri,saling menghargai betapa pentingnya kesadaran juga sinergi kita semua untuk berpartisipasi  bukan sekedar mencintai lingkungan tetapi juga lebih dari itu melesterikannya  dengan menggalakkan penanaman pohon mulailah dari sekarang untuk kepentingan kehidupan kita dan menjadi warisan yang baik untuk generasi yang akan datang ujarnya mengakhiri.

Ditemui dikediamannya di kelurahan Pagar Agung Kabupaten Lahat Hendri.Supriyadi atau yang biasa dipanggil bung Hen tak lain dan tak bukan merupakan salah satu penggiat lingkungan hidup dikabupaten Lahat menyampaikan bahwasannya HKAN  sejatinya merupakan Alarm buat kita semua untuk segera menyadari betapa bumi yang kita tunggu tempat kita lahir,berkembang dan kembali nanti harus kita jaga  dan pelihara,pemamfaatan sumber daya alam jangan sampai mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan sehingga akan menimbulkan dampak negative yang akan merugikan kita semua maka dari itu sebagai penduduk bumi mari kita lakukan tindakan dan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya dengan melakukan penanaman pohon,kenapa karena ada banyak mamfaat pohon untuk menjaga keseimbangan lajunya pembangunan dengan lingkungan,seperti kita tahu dengan daunnya yang lebat pohon mampu menjadi filterisasi terhadap debu,dengan akarnya pohon mampu menjadi pengunci tanah agar tidak terjadi longsor,dengan tandonnya  pohon menjadi bank air mampu menyerap air dan mendtribusikannya melalui air tanah baik kesungai ataupun kita mamfaatkan untuk sumur dan kawasan pohon menjadi kawasan resapan air yang akan mencegah banjir,kawasan pohon akan menjadi penyaangga/Buffer Zone yang akan menjadi pengalih angin kencang,kawasan pohon mampu mengubah kawasan gersang menjadi sejuk dan rindang dan yang kita manusia tidak dapat hidup tanpa oksigen pohonlah produsen oksigen.Banyak sekali mamfaat menanam pohon untuk kepentingan hidup dan kehidupan kita karenanya konservasi alam mesti kita maknai untuk membuka khasana kepedulian kita terhadap keberlangsungan lingkungan hidup ini semua merupakan tanggung jawab kita bersama antar generasi untuk peduli dengan solusi melakukan aksi konservasi dengan pelestarian tentunya diperlukan sinergi kita bersama demi mewujudkan kabupaten Lahat green dan memberikan Legacy(warisan) kondisi bumi yang lestari kepada generasi yang akan datang,permasalahan banjir,longsor,kekeringan,perubahan iklim dan degradasi lahan merupakan proses degradasi lingkungan yang paling berbahaya didunia jawaban mutlaknya adalah dengan menanam pohon bung Hen menutup pembicaraannya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *